Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Penulisan Puisi

Keterangan Sumber Foto: 
FBSB UNY

Yogyakarta – Puisi mampu membangun sikap kritis dan imajinatif yang bermanfaat dalam mengungkapkan pengalaman-pengalaman personal dan individual, yang berelasi dengan liyan. Demikian diungkapkan Prof. Dr. Suminto A. Sayuti saat memberikan refleksi atas sejumlah puisi karya para guru peserta Pelatihan Menulis Puisi pada Selasa (27/8/2024) di Yogyakarta. Pelatihan yang diselenggarakan atas kerjasama Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) Universitas Negeri Yogyakarta dengan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Daerah Istimewa Yogyakarta ini berlangsung selama tiga bulan, yaitu sejak Juni-Agustus 2024.

“Pelatihan ini bertujuan memperkuat Profil Pelajar Pancasila. Sasaran awalnya adalah membekali guru-guru dengan kemampuan menulis puisi,” kata Kusmarwanti, M.Hum., selaku tim dan instruktur pelatihan. Menurutnya, dari guru-guru yang terlatih tersebut, diharapkan akan mampu meningkatkan daya kritis dan imajinasi siswa dalam menulis puisi. Puisi membantu seseorang untuk mengasah kepekaan terhadap realitas, sekaligus merefleksikannya berdasar nilai dan pandangan penulis. Hal ini sesuai dengan tujuan P5 dalam Kurikulum Merdeka, yaitu untuk membentuk Pelajar Pancasila yang beriman, berkebhinekaan global, mampu bergotong royong, mandiri, berpikiran kritis, dan kreatif.

Pelatihan yang berlangsung sejak Juni-akhir Agustus 2024 ini diselenggarakan secara bauran (blanded), antara pembelajaran secara daring dengan luring. Para guru mengikuti pelatihan yang dirancang dalam bentuk kelas klasikal, workshop penulisan, dan tutorial. Program pelatihan ini dipandu dosen-dosen dari Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) Universitas Negeri Yogyakarta, antara lain Prof. Dr. Suminto A. Sayuti, Dr. Else Liliani, M.Hum., Kusmarwanti, M.Pd., M.A., dan Dwi Budiyanto, M.Hum. Produk akhir pelatihan adalah antologi puisi yang memuat karya seluruh peserta yang telah dikurasi oleh tim instuktur.

“Ini kerjasama yang sangat kami harapkan. Guru-guru kami mendapat kesempatan untuk dilatih secara intensif oleh dosen-dosen yang berkompeten,” kata Achsanul Fuadi, selaku Ketua JSIT Wilayah DI Yogyakarta. Menurutnya, program pelatihan ini akan memperkuat proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah-sekolah Islam Terpadu di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, menurutnya, program ini akan semakin meningkatkan literasi sekolah.

“Pelatihan ini mendorong para guru untuk terus menulis,” ungkap Wusananta Rahardja, guru SDIT Baitussalam, Prambanan, Yogyakarta. Menurutnya, pelatihan yang diselenggarakan sangat inspiratif dan mendorong dirinya untuk menulis puisi. “Saya akan menularkan ilmu menulis puisi yang saya peroleh dari pelatihan ini kepada murid-murid saya. Mereka harus terbiasa membaca dan menulis sastra,” tambahnya.