Suksesnya Workshop Inovatif: Pendekatan Interdisipliner dan Terpadu dalam Pengajaran Seni

Keterangan Sumber Foto: 
FBSB UNY

Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bekerja sama dengan Northern Illinois University dengan sukses menyelenggarakan In-Service Teacher Workshop bertajuk “Interdisciplinary and Integrated Approach of Teaching Arts”. Acara yang diadakan selama dua minggu, mulai dari tanggal 30 Mei hingga 13 Juni 2024, di Ruang Seminar Gedung WS Rendra Lantai 2, FBSB UNY, ini berhasil menarik perhatian guru seni dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK se-DIY.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber internasional dari Northern Illinois University, yaitu Assoc. Prof. Shei-Chau Wang, Ed.D dan Prof. Jui-Ching Wang, D.M.A, yang merupakan pakar dalam bidang pendidikan seni dan musik. Kedua narasumber memberikan materi yang mendalam terkait bagaimana pendekatan interdisipliner dapat diterapkan dalam pembelajaran seni, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pendidikan seni di sekolah-sekolah Indonesia.

Selain itu, workshop juga diisi oleh Tim PPM Internasional FBSB UNY yang terdiri dari beberapa dosen senior berpengalaman, yaitu Dr. Zulfi Hendri, S.Pd., M.Sn., Dwi Retno Sri Ambarwati, S.Sn., M.Sn., Prof. Dr. Dra. Kun Setyaning Astuti, M.Pd., dan Dwi Wulandari, S.Pd., M.A.Ed.. Para dosen ini berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait praktik terbaik dalam pengajaran seni yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu.

Workshop yang dilaksanakan selama dua minggu ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para guru seni mengenai pentingnya pendekatan interdisipliner dan integrasi antar-disiplin ilmu dalam pengajaran seni. Dengan pendekatan ini, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih relevan dan kaya pengalaman bagi siswa.

Para peserta mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana seni dapat diintegrasikan dengan bidang lain seperti sains, teknologi, dan budaya. Dengan pendekatan interdisipliner, diharapkan kreativitas siswa dapat lebih berkembang, sekaligus mendorong mereka untuk berpikir kritis dan analitis. Topik menarik yang dibahas selama workshop ini antara lain penggunaan teknologi dalam pengajaran seni, penggabungan seni dengan mata pelajaran lain, serta cara mengajarkan seni dalam konteks budaya yang lebih luas.

Yang menjadikan materi ini sangat penting adalah karena tema “pendekatan interdisipliner dan terpadu” yang diusung dalam workshop merupakan bagian dari wacana Studio Pedagogy, sebuah konsep dalam pendidikan seni yang mengedepankan integrasi berbagai pendekatan dan metode kreatif dalam pengajaran. Studio Pedagogy memberikan ruang bagi guru dan siswa untuk berkolaborasi dalam proses belajar yang melibatkan eksplorasi lintas disiplin ilmu. Peserta workshop diharapkan memahami bahwa metode ini tidak hanya meningkatkan keahlian teknis dalam seni, tetapi juga menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa.

Workshop ini dihadiri oleh lebih dari 50 guru-guru seni dari berbagai jenjang pendidikan di wilayah DIY, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK. Antusiasme peserta terlihat dari interaksi aktif selama sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung beberapa metode pengajaran seni yang disampaikan dalam workshop, yang kemudian diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran mereka di sekolah.

Kesuksesan workshop ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi dunia pendidikan seni di Indonesia, khususnya di DIY. Pendekatan interdisipliner yang diusung dalam acara ini tidak hanya meningkatkan keterampilan para guru, tetapi juga memberikan mereka inspirasi untuk menciptakan pembelajaran seni yang lebih kreatif dan inovatif. Dengan demikian, para siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih kaya dan relevan dengan perkembangan zaman.

Selama dua minggu pelaksanaan, para peserta memberikan tanggapan yang sangat positif terkait materi yang disampaikan. Banyak dari mereka yang merasa mendapatkan pengetahuan baru yang dapat langsung diterapkan di kelas. Workshop ini juga membuka ruang kolaborasi antara guru-guru seni dari berbagai sekolah dan narasumber internasional.

Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya UNY berharap acara ini dapat menjadi awal dari program-program pengembangan profesional serupa di masa depan, dengan tujuan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan seni di Indonesia.